Nol bukan berarti tak memiliki apa-apa.
Dalam kekosongan itu justru nol bisa berarti suci, fitrah dan putih.
Seperti juga nol, putih bukan berarti tak berwarna.
Putih adalah gabungan dari macam-macam warna. Di titik ini, seseorang
berada di wilayah perputaran energi yang sangat tinggi, hingga mencapai
100.000 per detik.
Namun orang yang berada di wilayah ini ternyata bukanlah orang-orang yang bernalar kuat, melainkan a bless fool, orang bodoh yang diberkati.
Mengapa bisa begitu ? Simak penuturan Gede Prama berikut ini : Untuk menjadi orang-orang yang berjalan di dunia jiwa, semuanya dimulai
dari pengertian kita tentang diri sendiri. Di tingkatan wacana ataudiskusi, kita sudah sering bilang : kita adalah jiwa yang ada di sini,untuk mempersehat diri. Sayang, praktek keseharian tidak seperti itu. Karena kita sering tergoda dengan kendaraan kita sendiri yang bernama
'badan'. Ibaratnya kita adalah tukang, sedangkan badan ini adalah palu (alat).

Tapi tanpa kita sadari, kita yang menjadi palu, sedangkan yang menjadi tukangnya adalah badan kita. Karena badan itu sangat menggoda. Bagi pria,badan wanita itu menggoda. Sedangkan bagi wanita, badan pria yang memenuhi kriteria itu menggoda.
Setiap bentuk hal yang menggoda, lebih-lebih yang berasal dari badan, membuat kita kembali jadi palu bukannya menjadi tukang. Padahal ketika baru lahir dan menjadi anak-anak, kitalah yang menjadi tukang.
Kalau kital ihat,kebahagiaan anak-anak itu tanpa sebab. Sementara, kebahagiaan orangdewasa ada sebabnya. Misalnya karena dipuji dia menjadi bahagia, karena punya uang dia bahagia.
Tanda-tanda awal bahwa jiwa kita sudah jadi tukang adalah apabila kebahagiaan kita sudah tidak bersebab. Setiap bentuk kebahagiaan yang masih bersebab, adalah tanda kita masih menjadi palu. Sering kita merasa kaget, kok melakukan sesuatu yang tidak diniatkan.
Kok hubungan dengan pasangan jadi begini, padahal niatnya tidak seperti ini. Itu disebabkan
tukangnya adalah orang lain dan kita yang menjadi palunya.
Untuk menjadi tukang bagi diri sendiri, kita harus menempatkan nalar pada posisi yang benar. Awalnya nalar adalah alat kita. Dengan nalar, kita tahu api itu panas, dengan nalar kita tahu gedung itu tinggi sehingga tidak boleh melompat.
Tapi belakangan, di kehidupan ini banyak orang yang tidak menempatkan nalar sebagai alat, tapi nalar ini malah menguasai kita secara keseluruhan.
Orang yang bahagia ada sebab, itu karena kebahagiaannya ada nalarnya. Padahal di atas nalar, seseorang bisa memiliki kehidupan yang bahagia, sebijaksana orang dewasa dan sepolos anak-anak.
Nalar justru bisa membuat kita berhenti di tingkatan yang agak rendah. Karena dengan nalar, kita membuat kriteria-kriteria. Misalnya, sesuatu itu harus A, B, C, D, dan E. Sehingga bila kita bertemu yang di luar kriteria tersebut, kita bisa menjadi marah.
Nalar dapat membuat Anda konsentrasi pada hal-hal yang bersifat nalar.
Sehingga ibaratnya Anda terkurung dalam sebuah pulau kecil. Maka setiap sahabat yang ingin serius berjalan-jalan serius di dunia jiwa, saran saya belajar lebih sedikit bodoh.
Salah satu pembuka pintu surga adalah keberhasilan jiwa anak-anak menjadi bersih. Tadinya istilah suci, fitrah maupun kehidupan di titik nol hanya bisa dimengerti oleh kaum mistikus yang berjalan di dunia jiwa, kaum agamawan/agamawati. Tapi sekarang hal tersebut sudah bisa dibuktikan di jalan-jalan ilmu pengetahuan, khususnya fisika, yang sudah dimasuki kaum mistikus.

Inti semesta ini hanya satu. Yaitu energi. Seorang peneliti energi yang mengagumkan mengatakan orang-orang yang hidupnya banyak bermasalah, penuh dengan stress, perputaran energinya hanya 10.000/detik.
Sedangkan orang biasa, yang kadang bermasalah, kadang tidak, perputaran energinya 20.000/detik.
Sementara, jenis manusia yang tidak bermasalah, problems free of life, yang dia lihat hanya beauty, beauty and beauty, karena dia banyak bersyukur, perputaran energinya mencapai 100.000/detik!!! Itu sebabnya, anak punya energi luar biasa, dia tidak pernah ada capenya.
Orang yang bersih dan suci itu, adalah orang yang memasuki wilayah perputaran energi sebesar 100.000/detik itu.
Nah sekarang bagaimana dengan energy anda?????